By : Bagas Aulia Kautsar


And it's Arsenal... Arsenal FC... We're far by the greatest team... The world has ever seen!

Wednesday, December 7, 2016

Juara Grup!

Para punggawa The Gunners mengelilingi Lucas Perez setelah mencetak gol

BASEL - Arsenal lolos dengan predikat sebagai juara grup A setelah memenangkan pertandingan terakhir di fase grup Liga Champions 2016/2017. Bertamu ke Basel, skuat The Gunners membantai tuan rumah FC Basel 4-1 dalam laga yang digelar di St. Jakob-Park pada Selasa (6/12) 19.45 GMT.

Gameweek terakhir memiliki arti masing-masing bagi tiap klub di grup A. Pertandingan di Basel dan Paris saling memengaruhi posisi pemuncak klasemen akhir yang akan diduduki Arsenal atau PSG, pun juga bagi Basel dan Ludogorets yang berebut posisi tiga untuk memperbesar peluang lolos ke Liga Eropa. Jika poin yang diperoleh Arsenal di Basel lebih baik daripada poin PSG di Paris, maka Arsenal berhak atas juara grup dan meloloskan Ludogorets sebagai peringkat tiga. Begitupun sebaliknya. Kemenangan Arsenal tidak ada artinya jika PSG juga ikut memenangkan pertandingan.

Wenger realistis, ia hanya menaruh harapan sebesar 10% untuk menjadi juara grup. Namun ia tidak mau menurunkan kepercayaan diri para pemainnya. Rob Holding mencatatkan caps pertamanya di Liga Champions, sementara Granit Xhaka berduel dengan adik kandungnya, Taulant Xhaka, yang juga bermain sebagai gelandang tengah di kubu tuan rumah. Arsenal datang dengan semangat tinggi setelah kemenangan meyakinkan 5-1 atas West Ham, sementara Basel justru baru saja menelan kekalahan 1-3 atas rivalnya, Young Boys. Namun Basel tidak dapat diremehkan begitu saja. Mereka berhasil memenangkan tiga pertandingan kandang terakhirnya di St. Jakob-Park.

Arsenal bermain dengan cerdik sejak awal pertandingan. Gol pembuka pun lahir dari kaki Lucas Perez ketika pertandingan baru berjalan 8 menit. Dari tengah, Sanchez melepaskan terobosan lambung kepada Gibbs di sisi kiri kotak penalti. Ia kemudian sedikit menusuk ke depan, lalu melepaskan umpan tarik kepada Lucas yang kosong di depan gawang. Dengan tenang ia menahan bola, lalu menceploskannya dengan mudah ke gawang kosong. 1-0 untuk Arsenal.

8 menit berselang, lagi-lagi gelandang-gelandang Arsenal menunjukkan kreativitasnya sembari memanfaatkan celah di pertahanan Basel untuk menambah skor menjadi 2-0. Ozil, di posisi yang sama dengan Sanchez pada gol sebelumnya, melepaskan umpan yang sama kepada Gibbs di sisi kiri. Kali ini, ia memberanikan diri untuk melepaskan tembakan keras ke gawang, Bola berhasil ditangkis oleh kiper Tomas Vaclik, namun muntahannya tepat mengarah ke Lucas di depan gawang dan ia langsung menembakkan bola ke gawang kosong.

Basel bukannya tidak dapat menciptakan peluang. Tercatat dua peluang dibuat tim tuan rumah setelah gol kedua Lucas melalui Adam Traore dan Renato Steffen. Namun aksi gemilang Ospina mampu menjaga gawang Arsenal tetap perawan. Skor tetap 2-0 hingga turun minum.

Arsenal tidak mengendurkan serangannya, justru semakin kencang dan intens di babak kedua. Lagi-lagi, aksi menawan Gibbs dan Lucas menjadi faktor utama dalam hattrick pertama Lucas di ajang Liga Champions pada menit ke-47. Gibbs melakukan intersepsi di tengah lapangan, kemudian dengan cepat ia melepaskan umpan lambung kepada Sanchez di depan kotak penalti. Sanchez tidak mampu mengontrol bola dengan baik, namun beruntung bola kemudian mengarah kepada arah lari Lucas di kanannya. Ia kemudian melepaskan tendangan datar satu sentuhan yang bersarang di sisi seberang dari posisi Lucas. Trigol mantan striker Deportivo La Coruna ini membuat Arsenal semakin unggul jauh 3-0.

Tidak cukup dengan tiga gol, skuat meriam muda kembali menembakkan meriamnya dan berhasil mencetak gol keempat 6 menit setelahnya. Memanfaatkan kelemahan sisi kanan pertahanan Basel, Sanchez melepaskan umpan terobosan (layaknya tombol L1 + segitiga) kepada Ozil yang berlari ke sisi kiri. Ia sebetulnya dapat dengan mudah melepaskan tembakan kidal first-time seperti ketika bertandang ke Bulgaria, namun ia dengan bijaknya melepaskan umpan tarik kepada Iwobi yang tengah berlari ke depan gawang. Dengan mudahnya ia melepaskan bola datar hingga masuk ke gawang. Tim tuan rumah semakin tertinggal 4-0.

Kondisi berbeda justru terjadi di Parc Des Princes, markas PSG. Ludogorets yang sempat unggul kemudian diimbangi oleh gol Cavani. Tak berapa lama, tim tamu kembali unggul dan menambah asa para pemain serta suporter Arsenal untuk menjadi pemuncak klasemen.

Melihat skor yang sudah sangat jauh dan kondisi pertandingan sebelah yang menguntungkan, The Gunners menjadi lengah dan kecolongan di menit ke-78. Seydou Doumbia melakukan aksi individu dengan memutar badan melewati Koscielny, kemudian bekerja sama dalam one-two passing dengan Janko di depan kotak penalti. Doumbia kemudian berlari hingga ke depan Ospina dan mengangkat bola ke pojok gawang. Ospina harus merelakan gawangnya tidak bersih pada malam itu dan tim tamu berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-4.

Tim London utara tersebut hampir saja membuang peluang menjadi juara grup setelah Di Maria berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dengan Ludogorets. Namun beruntung tidak ada gol lain yang tercipta baik di sana maupun di Basel sehingga Arsenal berhak atas predikat juara grup A.

Arsene Wenger menyampaikan kegembiraannya setelah menang dan memuncaki klasemen akhir. "Saya tidak bisa komplain. Kami bermain sepakbola yang indah dan itu malam yang indah bagi kami. Kami datang ke sini dan ingin bermain baik, dan di luar itu kami beruntung dengan hasil PSG. Itu merupakan malam yang positif."

Wenger melanjutkan, "Saya tidak tahu yang akan kami hadapi (pada babak selanjutnya) karena kami tidak tahu hasil lainnya. Namun seperti yang saya katakan kepada Anda sebelumnya, kami masih berpeluang mendapatkan hasil drawing yang sulit. Itu akan sulit namun kami tidak merasa bersalah karena kami merasa telah menyelesaikan tugas kami dengan memuncaki klasemen, dan kami akan bermain di leg kedua. Itu yang kami inginkan. Setelah itu, saya katakan tidak banyak perbedaan pada drawing, tentunya pada saat ini."

Mengenai hattrick Lucas, Wenger berkomentar, "Dua gol pertama telihat mudah dan disebut tap-in di Inggris, namun itu diciptakan oleh tim dan Anda harus di sana untuk menyelesaikannya. Gol pertama merupakan gol seorang striker sejati. Ia mencetak lebih dari 20 gol di Spanyol musim lalu dan ia menunjukkan alasannya. Ia memiliki pandangan yang bagus untuk mencetak gol dan pergerakan bagus di kotak penalti, yang itu merupakan alasannya.

Komentar lain disampaikan Granit Xhaka yang 'reuni' dengan adiknya di lapangan. Ia sendiri tampil impresif malam itu, melakukan passing (104), melakukan sentuhan bola (125), dan terlibat dalam duel (14) lebih banyak daripada rekan setimnya. "Itu pengalaman yang bagus, pengalaman yang indah," kata Xhaka usai pertandingan. "Arsenal merupakan klub yang sangat besar dan sangat menyenangkan bermain di sisi teman setimku. Saya sangat senang di sini. Saya kembali (ke Basel) setelah lima tahun. Basel tempatku mencatatkan langkah profesional pertamaku, aku datang dan tumbuh di sekolah bola FC Basel. Malam ini aku bermain melawan adikku untuk ketiga kalinya, dan itu selalu spesial bermain melawan dia."

Dengan kemenangan 4-1 ini, Arsenal kokoh di puncak klasemen akhir grup A Liga Champions 2016/2017 dengan 14 poin, unggul 2 poin dari PSG. Yang lebih menarik lagi, 14 poin tersebut diraih tanpa sekalipun menelan kekalahan. Terakhir kali Arsenal lolos dari grup tanpa kalah yakni pada musim 2005/2006. Ini juga merupakan pertandingan ke-200 The Professor di kompetisi antartim di benua biru.

Selanjutnya, tim asuhan Wenger harus kembali ke London untuk melakoni partai Liga Primer ke-15. The Gunners akan menjamu Stoke City di Emirates Stadium pada Sabtu (10/12) 15.00 GMT.

Pic.: Arsenal

No comments:

Post a Comment